Wednesday, February 10, 2010

An-Najwa

penulis asmaul chusna |

Sayyid Quthb berkata menjelaskan ayat ini (an-Nisa;114):

Larangan melakukan najwa dalam al-Qur'an muncul berkali-kali. Najwa yaitu berkumpulnya suatu kelompok umat jauh dari jama'ah Islam atau dari kepemimpinan umat Islam untuk merancang suatu perkara secara rahasia. Padahal kebijakan tarbiyah islamiyah dan tanzhim Islami yang dilaksanakan pada masa Nabi Muhammad saw dalam menyelesaikan suatu masalah yang meragukan adalah dengan cara: Seorang Muslim datang kepada Nabi saw dengan membawa permasalahanya, jika permasalahan itu berupa urusan pribadi yang tidak ingin disebarluaskan dihadapan orang banyak maka ia menyampaikanya kepada Nabi saw secara tertutup. Jika menyangkut permasalahan orang banyak yang tidak menyangkut urusan pribadi orang tersebut, maka ia menyampaikannya kepada Nabi saw secara terbuka.


Hikmah dari tata cara seperti ini adalah agar tidak terdapat kantong-kantongdalam jama'ah Islam. Jika demikian, maka akan muncul beberapa kelompok yang memisahkan diri dengan konsep, pikiran, aliran, dan masalah mereka, atau suatu kelompok dari Jama'ah itu akan merancang suatu rencana "di malam hari",dan menentang Jama'ah dengan perkara yang telah ditetapkan sebelumnya, lalu mereka bersembunyi dari pantauan jama'ah, walaupun mereka tidak akan mampu bersembunyi dari mata 4wi, padahal 4wi bersama mereka ketika mereka merencanakan suatu perkataan yang tidak diridhai-nya secara rahasia(lihat surat an-Nisa;108).

Ayat 114 srat an-Nisa adalah salah satu ayat dimana 4wi melarang perbuatan najwa atau merencanakan sesuatu sedangkan mereka terpisah dari jama'ah Islam dan pemimpin mereka.

Masjid sejak awal Islam merupakan sebuah pusat komunikasi Jama'ah Muslim , didalamnya mreka berkumpul untuk shalat dan membicarakan masalah-masalah kehidupan. Masyarakat Muslim secara keseluruhan adalsebuah masyarakat yang terbuka. Mereka selalu mengetengahkan berbagai problematika mereka secara terbuka, selagi tidak menyangkut masalah yang berhubungan dengan rahasia-rahasia para panglimanya dalam pertempuran dan semisalnya atau bukan masalah yang menyangkut urusan pribadi seseorang dimana orang yang bersangkutan tidak ingin apabila masalahnya menjadi buah omongan orang.

Oleh karena itu, masyarakat yang terbuka ini merupakan masyarakat yang bersih dan menyejukan. Tidak akan menjauhi masyarakat ini untuk merancang suatu secara rahasia. kecuali orang-orang yang berkonspirasi terhadapnya, atau berkonspirasi terhadap salah satu prinsipnya, yang biasanya berasal dari kalangan munafiq. Oleh sebab itu, masalah najwa (Majelis Rahasia diluar jamaah) dalam alqur'an sering disebutkan bersama dengan kaum munafiq.

Fakta ini tentunya memberikan suatu pelajaran kepada kita, yaitu bahwa masyarakat muslim harus terbebas dari fenomena ini. Hendaknya semua individunya selalu menyampaikan kepada Jama'ahnya atu kepada para pemimpinya apabila terdapat hal-hal penting bagi mereka berupa rencana-rencana, strategi, kecendrungan pemikiran atau problematika.(Tafsir Fizhilalil Qur'an, 5:227)

Demikianlah seorang hamba yang mendapat taufiq bisa keluar dari sempitnya majlis najwa menuju medan syuro yang luas dan keindahan perbaikan ditengah manusia, demi mengharap ridha 4wi. 4wi adalah sumber cahaya langit dan bumi. 4wi akan mengaruniai cahaya yang baru agar mata hati mereka semakin terang dan agar termotivasi untuk bersegera menuju ridha 4wi, amien.

Ref.
Al-Awaiq (Muhammad ahmad ar-Rasyid-Seri Fiqh Dakwah)
Tafsir Fizhilalil Qur'an

Selengkapnya...

My Readers