Saturday, July 18, 2009

UYAH (GARAM) BLENG adalah BORAKS !!!???

penulis asmaul chusna |


Tahukah Anda bahwa bakso ataupun kerupuk yang sangat digemari anak-anak banyak yang mengandung bahan tambahan berbahaya, seperti boraks dan formalin. Sayangnya, seringkali orang tua tidak tahu bahwa kedua bahan ini sebetulnya dilarang digunakan pada makanan.

Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.

Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks.[1] Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.

Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur (seperti di Bledug Kuwu, Jawa Tengah).

Boraks maupun bleng tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi ironisnya penggunaan boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat buruk terhadap kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

Boraks sebetulnya merupakan mineral boron, sejenis senyawa kimia yang kompleks. Senyawa ini bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan
rupa yang bagus, misalnya bakso dan ketupat yang jika digigit akan terasa lebih kenyal, atau kerupuk yang bila digigit terasa lebih renyah.

Boraks yang biasa dijual di toko kimia dan toko kue berbetuk kristal putih seperti gula pasir impor atau penyedap rasa. Di Jawa Barat, larutan boraks dikenal dengan sebutan *bleng* . Hanya saja orang mendapatkannya dari sejenis tanah liat yang mengandung mineral boron yang kemudian disaring.

Dan karena sudah dianggap sebagai salah satu bumbu makanan maka masyarakat awam jadi tidak mengertahui bahayanya. Apalagi jika mereka alasannya terpaksa untuk mendapatkan untung lebih. Maka mulai dari sekarang kita sebagai konsumen harus kritis dan tegas dalam memilih bahan makanan, maupun membeli makanan dan minuman. Wallahu a'lam, moga bermanfaat.

5 komentar:

suaidi said...

artikel yg bagus...sangat bermanfaat.
baca juga :
http://suaidi2007.wordpress.com/2009/07/16/daftar-produk-obat-yang-mengandung-bahan-kimia-berbahaya/

ina said...

waaaaaaaaaaa,....

jdi musti hati-hati nie mba,...

makasih yah infonya,...

succeshom said...

aku biasa tu ngonsumsi kerupuk yang dikasih uyah bleng, sekarang dah tahu bahwa itu boraks, harus mikir 2kali nih tuk konsumsi lagi.

thank infonya.

Anonymous said...

adith-
terimaksih sekali infonya mbak,, saya seorang mahasiswi farmasi,, dan berniat untuk meneliti efek toksik bleng bersama teman ,,kini dalam tahap mencari literatur...

sweetdaysmileup said...

selain bleng apa lagi tuh???? jangan2 masih banyak lagi borak selain bleng yg dipake bt bumbu......

My Readers